Ujian semester di pondok pesantren adalah momen yang sangat berharga.
Pada momen ini, para santri akan diuji sejauh mana pemahaman yang berhasil diporoleh selama satu semster penuh.
Momen ujian semester juga dapat menjadi kesempatan emas untuk memurajaah semua pelajaran, mencatat ulang, dan meringkasnya.
Biasanya, beberapa pekan menjelang ujian dimulai, aktivitas belajar para santri makin menggeliat.
Hal ini membuktikan bahwa mayoritas santri tidak menyukai SKS (sistem kebut semalam).
Karena, metode belajar semacam ini tidak relevan untuk menyongsong momen ujian. Selain menyiksa diri, SKS juga menunjukkan bahwa santri memiliki daya semangat yang rendah.
Nah, bagaimana caranya agar menjadi juara kelas?
Menjadi juara kelas merupakan hal yang patut disyukuri. Bukan semata soal nilai, tetapi itu merupakan anugerah berupa kecerdasan akal dan pemahaman yang kuat.
Bersaing dalam kebaikan memang seru. Apalagi, kalau kelas kita dihuni oleh orang-orang hebat. Semangat belajar kita menjadi terpacu.
Sederhananya, ada 3 fase yang perlu diperhatikan agar menjadi juara kelas.
Fase saat belajar
Pada fase ini, kita dituntut untuk belajar sungguh-sungguh. Upayakan sedini mungkin untuk suka duduk paling depan.
Catat semua pelajaran penting dan jangan sampai hilang. Bila ada yang belum paham, tanyakan langsung kepada guru atau diskusikan dengan teman.
Fase menjelang ujian
Pada fase ini, pindai (baca dengan cepat) dan petakan seluruh materi pelajaran yang akan diujikan. Nah, dari pemetaan itu, akan terkonsep materi yang akan diujikan.
Dengan konsep yang sudah kita miliki, muncullah beberapa bagian materi yang agak rumit dan sulit. Untuk menanganinya, catatlah di kertas kosong materi-materi yang sukar tadi. Lalu hapalkan dan bila perlu diskusikan dengan teman.
Hal ini bertujuan agar materi yang sulit tadi menjadi mudah dan diingat.
Fase pengisian soal ujian
Seperti nasehat klasik, “Isilah dari yang termudah”, itu benar adanya. Lalu, kerjakanlah dengan rileks dan penuh emosional sembari menghayati soal demi soal.
Kamu sudah menguasai materi dan mengulangnya. Miliki kepercayaan diri dan anggaplah itu sebagai tantangan yang mudah kamu taklukkan.
Jangan buru-buru bila telah usai, habiskanlah waktu untuk mengoreksi jawaban berulang kali sampai yakin nilaimu mendekati sempurna.
Tips tambahan:
Dekati orang-orang hebat di kelasmu. Pelajari cara mereka belajar dan berdiskusilah. Hal ini juga akan mengurangi pesimisme pada diri sendiri.
Penutup:
Nah, itu tadi beberapa tips untuk menghadapi ujian semester.
Perlu diingat, bahwa tujuan mengulang pelajaran bukan semata-mata nilai, tetapi ada yang jauh lebih penting daripada itu.
Tujuan utamanya ialah agar mendapatkan kekokohan dalam ilmu yang sudah kita miliki.
Sehingga, nantinya ilmu tersebut dapat kita amalkan sekaligus kita ajarkan kepada orang lain. Limpahan pahala tentu telah menanti bila kita dapat menjaga keikhlasan hati.
“Dan untuk yang demikian itu, hendaknya orang berlomba-lomba”. (Terjemah QS. Al-Muthaffifin: 26)
Punya trik lain? Silakan catat di kolom komentar, ya! Semoga terus berprestasi.