Cara Kirim Artikel
SyababSalafy
  • Beranda
  • Ruang Santri
    • Opini
    • Motivasi
  • Kelas
  • Produktivitas
  • Cerita
    • Sastra
    • Rihlah
  • Pelajaran
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ruang Santri
    • Opini
    • Motivasi
  • Kelas
  • Produktivitas
  • Cerita
    • Sastra
    • Rihlah
  • Pelajaran
No Result
View All Result
SyababSalafy
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ruang Santri
  • Kelas
  • Produktivitas
  • Cerita
  • Pelajaran

Opini Kaum Santri Agar Produktif di Masa Pandemi Covid19

Abdurrahman Muzakki by Abdurrahman Muzakki
Juni 28, 2023
in Ruang Santri
Reading Time: 2 mins read
0 0
A A
4
Opini Kaum Santri Agar Produktif di Masa Pandemi Covid19

Wabah Covid-19 hingga kini belum mereda. Imbasnya, hampir semua pesantren diliburkan. Perkantoran pun banyak yang menerapkan “Work From Home” (Kerja dari rumah).

Bahkan, rumah-rumah ibadah pun ditutup. Masyarakat diminta agar menerapkan karantina mandiri.

Kondisi yang tidak wajar ini bisa saja menimbulkan masalah.

Pasalnya, kita banyak menghabiskan waktu hanya untuk berleha-leha. Tingkat produktivitas masyarakat bisa saja menurun drastis.

Keadaan ini semakin diperparah dengan rendahnya tingkat kesadaran.

Oleh karenanya, beberapa waktu lalu, syababsalafy mengadakan survey terbuka di saluran kanal telegram. Survey tersebut berisikan opini kaum santri agar tetap produktif di masa pandemi.

“Menargetkan diri sendiri untuk melakukan tugas-tugas yang mencambuk semangat belajar sebagaimana ketika di pondok, menjadwalnya, lalu melaksanakan dengan sebaik-baiknya.” Ungkap salah seorang santri yang tidak mau disebutkan asal-usulnya.

Ini merupakan trik pertama. Pasalnya, bila kaum santri memiliki sebuah target untuk menggapai sebuah asa, ia akan memiliki semangat tinggi yang terpacu.

Apalagi ketika mereka menjadwalnya sebgaimana kegiatan di pesantren.

Berbeda dengan yang dituturkan oleh santri dari Ma’had Al-Ittiba’, Sumpiuh.

Rupanya, ia memberikan saran untuk melakukan kegiatan positif dengan spontan, “Langsung niatin, buka kitab, menyepi. Bismillah!.” Luar biasa, tentu masing-masing santri memiliki caranya tersendiri.

Dua hal di atas rupanya cukup memberikan gambaran bagaimana kaum santri begitu antusias untuk meningkatkan produktifitas meski di masa pandemi.

Harapannya, kaum santri ini dapat mewakili contoh generasi muda penerus bangsa.

“Semangat 45. Ikhlas, hindari menunda-menunda, tetep kudusemangat thalabul-ilmi walau di rumah aja.” Imbuhnya.

Tentu saja, selama menjalani masa karantina mandiri tak melulu kita bisa fokus dengan kegiatan belajar. Wajar, ada kalanya rasa bosan datang melambai-lambai.

Namun, bukan berarti kita boleh mengalihkannya pada kegiatan negatif. Tetap harus positif.

“Salurkan hobi kita yang bermanfaat, misal: Masak-masak buat keluarga, jahit-menjahit, merapikan rumah atau halaman, menyusun ruangan, membuat kreasi bersama keluarga, seru-seruan dengan keluarga, main petak umpat, dan banyak lagi.” Kata seorang pelajar asal Yogyakarta saat mengisi lembar survey dari syababsalafy.

Hal ini tentu menjadi hal seru saat kawan-kawan syababsalafy memiliki keluarga besar di rumah. Momen ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk berlomba dalam kegiatan positif bersama keluarga.

“Mengadakan tausiyah bakda Maghrib bersama keluarga secara bergantian setiap malamnya. Sehingga, pemateri akan muroja’ah pelajaran atau mempersiapkan materi yang akan disampaikan.”

Kata seorang santri dari Al-Manshurah, Mujur, Kroya menceritakan pengalaman serunya mengisi kegiatan di masa karantina mandiri bersama keluarga.

Intinya, banyak sekali kegiatan positif yang bisa kita lakukan di masa karantina mandiri ini. Masyarakat tidak perlu mengulur waktu hanya untuk berdiam tanpa berkegiatan. Sepatutnya, kaum santri dapat menjadi panutan utama.

“Engkau jangan terus menerus berada dalam kemalasan!Tidaklah sesuatu bisa terluput dari seseorang kecuali dengan sebab kemalasan. Tidak pulaseseorang mendapatkan sesuatu kecuali karena sebab kesungguhan dan tekad yang membaja.” Shaidu al-Khathir (159-161).

Tak lupa, wabah covid-19 ini menjadi ujian bagi umat manusia di seluruh dunia. Namun, sekali lagi, kita harus tetap produktif. Tetap melakukan amal-amal kebajikan meskipun hanya di rumah, walaupun belum bisa pergi ke tempat ibadah.

“Inilah waktu terbaik untuk menguji keikhlasanmu dalam beramal”, kata salah seorang santri dari Yogyakarta.

Tags: inspirasi
ShareTweetSend
Previous Post

Baca Ini Biar Tidak Bingung Lagi Bagaimana Cara Membangunkan Anak

Next Post

Selembar Motivasi: Bentuklah Kepribadianmu!

Abdurrahman Muzakki

Abdurrahman Muzakki

Penulis amatir & penikmat sastra Arab.

Artikel Menarik Lainnya

syababsalafy
Ruang Santri

Kisah Nyata: Melihat Kehidupan di Balik Pagar Pesantren

by Abdurrahman Muzakki
April 12, 2025
6.7k
syababsalafy
Ruang Santri

Do’s dan Don’ts untuk yang Baru Nyantri dengan Latar Belakang Pendidikan Umum. Apa Saja, Ya?

by Abdurrahman Muzakki
April 24, 2024
4.6k
syababsalafy
Opini

Literasi dan Hubungannya dengan Dakwah Salafi

by Pemirsa
Agustus 30, 2023
3.7k
4 Hal yang Dilakukan Santri Setelah Mondok, Kamu yang Mana?
Ruang Santri

4 Hal yang Dilakukan Santri Setelah Mondok, Kamu yang Mana?

by Abdurrahman Muzakki
Juni 28, 2023
1.4k
Menggugah Hati: Kisah Luar Biasa tentang Kesetiaan pada Integritas Moral
Ruang Santri

Pernah Menjabat sebagai Tim Tamu di Pesantren, Santri Ini Membagikan Kenangan Manisnya

by Abdurrahman Muzakki
Juni 28, 2023
1.1k
syababsalafy
Ruang Santri

3 Trik Jitu Agar Kamu Menjadi Juara Kelas

by Abdurrahman Muzakki
Juni 28, 2023
1k
Next Post

Selembar Motivasi: Bentuklah Kepribadianmu!

Comments 4

  1. SyababSalafy says:
    5 tahun ago

    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    Balas
  2. Anonim says:
    5 tahun ago

    Bagaimana jika kondisi lingkungan tidak mendukung atau ada anggota keluarga yang masih awam?

    Balas
  3. SyababSalafy says:
    5 tahun ago

    Harus optimis bila kegiatan semacam tersebut bisa dilakukan. Karena, kegiatan tsb bersifat personal. Yang terpenting adalah mendisiplinkan diri.

    Balas
  4. Unknown says:
    5 tahun ago

    Kerjakan apa yang bermanfaat bagimu, dunia dan akhirat..
    Semua kan berkesinambungan…

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Trending

  • syababsalafy

    Si Kacang Mete: Kisah Pemuda Sulawesi yang Gugur di Jalan Thalabul Ilmi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Nyata: Doa Pemuda untuk Wafat di Kota Makkah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Nyata: Melihat Kehidupan di Balik Pagar Pesantren

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggugah Hati: Kisah Luar Biasa tentang Kesetiaan pada Integritas Moral

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Santri Ini Melayangkan Surat Pada Sang Guru, Balasannya Bikin Terharu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang
  • Kirim Artikel
  • Periklanan
SyababSalafy #TerusBerprestasi

© 2018-2023 SyababSalafy - All right reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ruang Santri
    • Opini
    • Motivasi
  • Kelas
  • Produktivitas
  • Cerita
    • Sastra
    • Rihlah
  • Pelajaran

© 2018-2023 SyababSalafy - All right reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In